Penulis

Foto Saya
annissa
Surakarta, Indonesia
Lihat profil lengkapku
Feeds RSS
Feeds RSS

Jumat, 12 November 2010

menambah bintang bertaburan di blog

1. Log in ke Blog anda
2. Klik tab layout (Tata Letak)
3. Pada elemen halaman, klik Tambah Gadget(dimana saja), pilih HTML/Javascript.
4. Copy salah satu kode di bawah ini, lalu letakkan di gadget yang tadi.


> Bintang yang bertaburan berwarna "Coklat"

<script src="http://h1.ripway.com/ichal13/bintangcoklat.js" type="text/javascript"></script>

> Bintang yang bertaburan berwarna "hijau"

<script src="http://h1.ripway.com/ichal13/bintanghijau.js" type="text/javascript"></script>

> Bintang yang bertaburan berwarna "hitam"

<script src="http://h1.ripway.com/ichal13/bintanghitam.js" type="text/javascript"></script>

> Bintang yang bertaburan berwarna "kuning"

<script src="http://h1.ripway.com/ichal13/bintangkuning.js" type="text/javascript"></script>

> Bintang yang bertaburan berwarna "maroon"

<script src="http://h1.ripway.com/ichal13/bintangmaroon.js" type="text/javascript"></script>

> Bintang yang bertaburan berwarna "merah"

<script src="http://h1.ripway.com/ichal13/bintangmerah.js" type="text/javascript"></script>

> Bintang yang bertaburan berwarna "orange"

<script src="http://h1.ripway.com/ichal13/bintangorange.js" type="text/javascript"></script>

> Bintang yang bertaburan berwarna "pink"

<script src="http://h1.ripway.com/ichal13/bintangpink.js" type="text/javascript"></script>

> Bintang yang bertaburan berwarna "putih"

<script src="http://h1.ripway.com/ichal13/bintangputih.js" type="text/javascript"></script>

> Bintang yang bertaburan berwarna "ungu"

<script src="http://h1.ripway.com/ichal13/bintangungu.js" type="text/javascript"></script>


5. Klik simpan...

Selesai^_^

Kamis, 04 November 2010

LAPORAN wawancara

Disusun oleh :

1.      Annissa Dian Kurniasih       (06)
2.      Asmara Yoga                     (09)
3.      Leni Indriani                       (15)
4.      Oky Puspa Sanjaya            (22)


SMA NEGERI 1 WONOGIRI
2010



BIODATA NARASUMBER :

1.      Nama                           : Benedikta Susilawati, S.Sos
2.      Tempat, tanggal lahir     : Wonogiri, 27 November 1973
3.      Jenis Kelamin               : Wanita
4.      Alamat                         : Jalan Diponegoro Nomor 24 Wonogiri
5.      Provesi             : Guru Sosiologi

 
Laporan Wawancara

1.      Tujuan              : Mengetahui sebab dan akibat dari Narkoba
2.      Topik               : Penyalahgunaan Narkoba
3.      Pelaksanaan     :
a.       Hari, tanggal           : Kamis, 22 April 2010
b.      Pukul                      : 09.15 WIB
c.       Tempat                   : Kelas X RSBI 8
4        Hasil Wawancara         :
Dari data-data hasil wawancara kemarin, kami dapat mengolah dan menyusun informasi yang diberikan oleh narasumber sebagai berikut :
Pewawancara            : “Apa sajakah macam-macam Narkoba yang banyak beredar di Indonesia?”
Narasumber              : “Seperti yang dapat kita lihat di media massa pada umumnya, Narkoba yang banyak beredar adalah semacam ekstasi, ganja, heroin, dan lainnya.”
Pewawancara            : “Mengapa Narkoba tersebut dapat beredar bebas di Indonesia?”
Narasumber              : “Hal ini disebabkan karena sistem hukum Indonesia kurang tegas bagi para pengedarnya maupun penggunanya. Tidak seperti di Korea dan China yang mana pengguna serta pengedar diberikan sanksi dan hukuman yang tegas, seperti hukuman mati.”
Pewawancara            : ”Apakah penyebab dari penggunaan dan pengedaran Narkoba tersebut?”
Narasumber              : “Penggunaan Narkoba itu sendiri disebabkan oleh beberapa faktor, seperti :
a.       Faktor dari dalam, yaitu karena dorongan ingin tahu, mencari arti hidup, kepenatan, dan lain-lain.
b.      Faktor dari luar, yaitu karena brokenhome, dorongan dari teman, dan lain-lain.”
Pewawancara               : ”Bagaimana akibat dari penggunaan Narkoba tersebut?”
Narasumber                 : ”Seperti yang kita ketahui bahwa narkoba akan berpengaruh negatif kepada penggunanya. Antara lain sebagai berikut :
a.       Gangguan bologis, yaitu gangguan terhadap pengguna yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
b.      Gangguan psikologis, yaitu gangguan terhadap kejiwaan seseorang termasuk intelegensinya.
c.       Gangguan Sosial, yaitu menjauhkan diri dari lingkungan bukan pemakai dan hanya bergaul dengan para pemakai.”
Pewawancara                  : ”Mengapa Narkoba seperti ganja banyak ditanam di Aceh, sedangkan ganja atau narkoba lainnya dapat berpengaruh buruk bagi penggunanya?”
Narasumber                    : ”Karena tanaman seperti itu hanya tumbuh di daerah tropis, seperti Indonesia yang biasa disebut sebagai penghasil narkoba. Seperti di Aceh, ganja tersebut tidak hanya untuk dikonsumsi sebagai penenang atau lainnya tetapi juga dapat dicampurkan kedalam masakan.”
Pewawancara                  : ”Siapakah yang bertanggungjawab terhadap kasus penanaman ganja seperti ini?”
Narasumber                    : “Jika penanaman tersebut secara ilegal, maka yang akan bertanggungjawab adalah penanamnya itu sendiri. Sedangkan penanaman secara legal dipertanggungjawabkan oleh pemerintah selama penanaman tersebut tidak disalahgunakan.”
Pewawancara                  : “Bagaimana upaya pemerintah terhadap kasus ini?”
Narasumber                    : “Pemerintah seharusnya lebih mempertegas hukum yang berlaku sehingga penanaman secara ilegal, dan penyalahgunaan narkoba ini tidak akan terjadi lagi di Indonesia dan memakan korban.”
Pewawancara                  : “Bagaiman upaya sekolah dalam rangka pencegahan siswa-siswi dari narkoba?”
Narasumber                    : “Sekolah harus melakukan sosialisasi pencegahan narkoba/narkotika, selain itu sekolah juga harus bekerjasama dengan orangtua siswa, sehingga penyalahgunaan narkoba ini tidak akan terjadi.”
Pewawancara                  : “Sedangkan bagi seseorang yang telah memakai narkoba, bagaimana upaya pemulihan yang akan dilakukan?”
Narasumber                    : “Pemulihan ini dapat dilakukan dengan dimasukkannya pelaku ke tempat rehabilitasi, atau pondok pesantren, dan pendekatan kesehatan. Sehingga pemulihan dengan spiritual (keagamaan) dan pendekatan kesehatan, serta dukungan dari orangtua/keluarga akan mendukung percepatan pemulihan.”
Pewawancara                  : ”Berapa lama atau sampai kapan pemulihan tersebut berakhir?”
Narasumber                    : ”Tergantung kepada pelakunya sendiri, jika didalam diri pelaku mempunyai keinginan untuk cepat sembuh, maka pemulihan pun akan berlangsung singkat, dan sebaliknya.”





BUKTI FISIK
(Foto pelaksanaan)

totipotensi dan Kultur jaringan

Totipotensi dan Kultur Jaringan

Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna. Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G.Heberlandt tahun 1898. Dia adalah seorang ahli filosofis dari Jerman.
Pada tahun 1969, F.C. Stewart menguji ulang teori tersebut dengan menggunakan objek empulur wortel. Sehingga dapat menumbuhkan empulur wortel tersebut.
Pada tahun 1954, kultur jaringan dipopulerkan oleh muer, hildebart, dan riker.

Sefat totipotensi merupakan potensi pada setiap sel penyusun jaringan dewasa untuk mengadakan pembelahan dan pembentukkan individu baru. Totipotensi dalam biologi sel menunjukkan kemampuan suatu sel untuk dapat memperbanyakdiri dalam keseluruhan (total) kemungkinan perkembangan yang dimungkinkan. Sel punca, termasuk zigot memiliki kemampuan ini, pada tumbuhan meristem yang berada pada titik tumbuh juga memiliki kemampuan ini.
Keterangan :
Sel punca atau sel induk merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi untuk dapat berdiferensiasi menjadi jenis sel lain. Kemampuan tersebut memungkinkan sel induk menjadi sistem perbaikan tubuh denagn menyediakan sel-sel baru selama organisme bersangkutan hidup.
Sel-sel penyusun jaringan dewasa (sel somatis) yang berada dibawah rangsangan tertentu memiliki potensi untuk mengadakan pembelahan (embrionik) membentuk kalus (sel-sel hasil pembelahan suatu struktur yang tidak beraturan). Selanjutnya kalus dibawah rangsangan tertentu memiliki potensi untuk diferensiasi menjadi individu baru multiseluler melalui diferensiasi dan organogenesis.

Manfaat kultur jaringan
-         untuk membantu memperbanyak tanaman
-         mengisolasi tanaman

keuntungan
  1. dapat membuat individu yang mirip aslinya
  2. dapat menghasilkan individu dalam jumlah besar dan dalam waktu yang relatif singkat
  3. memperbaiki genetika tanaman
  4. biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah.
  5. dapat digunakan untuk seleksi bibit unggul.

Cara kultur jaringan
  1. meristem culture
  2. pollen
  3. chloroplast culture
  4. somatic cross



Wawancara Penyalahgunaan Narkoba

TUGAS WAWANCARA
BAHASA INDONESIA









Disusun oleh :

1.      Annissa Dian Kurniasih       (06)
2.      Asmara Yoga                     (09)
3.      Leni Indriani                       (15)
4.      Oky Puspa Sanjaya            (22)


SMA NEGERI 1 WONOGIRI
2010



BIODATA NARASUMBER :

1.      Nama                           : Benedikta Susilawati, S.Sos
2.      Tempat, tanggal lahir     : Wonogiri, 27 November 1973
3.      Jenis Kelamin               : Wanita
4.      Alamat                         : Jalan Diponegoro Nomor 24 Wonogiri
5.      Provesi             : Guru Sosiologi
























Laporan Wawancara

1.      Tujuan              : Mengetahui sebab dan akibat dari Narkoba
2.      Topik               : Penyalahgunaan Narkoba
3.      Pelaksanaan     :
a.       Hari, tanggal           : Kamis, 22 April 2010
b.      Pukul                      : 09.15 WIB
c.       Tempat                   : Kelas X RSBI 8
4        Hasil Wawancara         :
Dari data-data hasil wawancara kemarin, kami dapat mengolah dan menyusun informasi yang diberikan oleh narasumber sebagai berikut :
Pewawancara            : “Apa sajakah macam-macam Narkoba yang banyak beredar di Indonesia?”
Narasumber              : “Seperti yang dapat kita lihat di media massa pada umumnya, Narkoba yang banyak beredar adalah semacam ekstasi, ganja, heroin, dan lainnya.”
Pewawancara            : “Mengapa Narkoba tersebut dapat beredar bebas di Indonesia?”
Narasumber              : “Hal ini disebabkan karena sistem hukum Indonesia kurang tegas bagi para pengedarnya maupun penggunanya. Tidak seperti di Korea dan China yang mana pengguna serta pengedar diberikan sanksi dan hukuman yang tegas, seperti hukuman mati.”
Pewawancara            : ”Apakah penyebab dari penggunaan dan pengedaran Narkoba tersebut?”
Narasumber              : “Penggunaan Narkoba itu sendiri disebabkan oleh beberapa faktor, seperti :
a.       Faktor dari dalam, yaitu karena dorongan ingin tahu, mencari arti hidup, kepenatan, dan lain-lain.
b.      Faktor dari luar, yaitu karena brokenhome, dorongan dari teman, dan lain-lain.”
Pewawancara               : ”Bagaimana akibat dari penggunaan Narkoba tersebut?”
Narasumber                 : ”Seperti yang kita ketahui bahwa narkoba akan berpengaruh negatif kepada penggunanya. Antara lain sebagai berikut :
a.       Gangguan bologis, yaitu gangguan terhadap pengguna yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
b.      Gangguan psikologis, yaitu gangguan terhadap kejiwaan seseorang termasuk intelegensinya.
c.       Gangguan Sosial, yaitu menjauhkan diri dari lingkungan bukan pemakai dan hanya bergaul dengan para pemakai.”
Pewawancara                  : ”Mengapa Narkoba seperti ganja banyak ditanam di Aceh, sedangkan ganja atau narkoba lainnya dapat berpengaruh buruk bagi penggunanya?”
Narasumber                    : ”Karena tanaman seperti itu hanya tumbuh di daerah tropis, seperti Indonesia yang biasa disebut sebagai penghasil narkoba. Seperti di Aceh, ganja tersebut tidak hanya untuk dikonsumsi sebagai penenang atau lainnya tetapi juga dapat dicampurkan kedalam masakan.”
Pewawancara                  : ”Siapakah yang bertanggungjawab terhadap kasus penanaman ganja seperti ini?”
Narasumber                    : “Jika penanaman tersebut secara ilegal, maka yang akan bertanggungjawab adalah penanamnya itu sendiri. Sedangkan penanaman secara legal dipertanggungjawabkan oleh pemerintah selama penanaman tersebut tidak disalahgunakan.”
Pewawancara                  : “Bagaimana upaya pemerintah terhadap kasus ini?”
Narasumber                    : “Pemerintah seharusnya lebih mempertegas hukum yang berlaku sehingga penanaman secara ilegal, dan penyalahgunaan narkoba ini tidak akan terjadi lagi di Indonesia dan memakan korban.”
Pewawancara                  : “Bagaiman upaya sekolah dalam rangka pencegahan siswa-siswi dari narkoba?”
Narasumber                    : “Sekolah harus melakukan sosialisasi pencegahan narkoba/narkotika, selain itu sekolah juga harus bekerjasama dengan orangtua siswa, sehingga penyalahgunaan narkoba ini tidak akan terjadi.”
Pewawancara                  : “Sedangkan bagi seseorang yang telah memakai narkoba, bagaimana upaya pemulihan yang akan dilakukan?”
Narasumber                    : “Pemulihan ini dapat dilakukan dengan dimasukkannya pelaku ke tempat rehabilitasi, atau pondok pesantren, dan pendekatan kesehatan. Sehingga pemulihan dengan spiritual (keagamaan) dan pendekatan kesehatan, serta dukungan dari orangtua/keluarga akan mendukung percepatan pemulihan.”
Pewawancara                  : ”Berapa lama atau sampai kapan pemulihan tersebut berakhir?”
Narasumber                    : ”Tergantung kepada pelakunya sendiri, jika didalam diri pelaku mempunyai keinginan untuk cepat sembuh, maka pemulihan pun akan berlangsung singkat, dan sebaliknya.”





BUKTI FISIK
(Foto pelaksanaan)

Senin, 01 November 2010

Bank Syariah, Bank Konfensional, dan Asuransi

Nama                   : Annissa Dian Kurniasih
No               : 04
Kelas           : XI IPA 1


Sistem Kerja Bank Syariah :
1.      Menggunakan akad dan legalitas.
Menggunakan sistem bagi hasil, jual beli atau sewa menyewa, tidak ada unsur riba’. Tidak berdasarkan atas bunga, spekulasi dan ketidakjelasan.
2.      Dana masyarakat berupa titipan dan investasi yang baru akan mendapatkan hasil jika diusahakan lebih dahulu.
3.      Usaha yang dibiayai
Hanya membiayai usaha yang halal, dan tidak membiayai usaha yang haram/usaha yang merusak masyarakat.
4.      Struktur organisasi bank syariah :
Keharusan memiliki dewan pengawas syariah (DPS) untuk mengawasi operasional bank dan produk-produknya agar sesuai dengan garis-garis syariah. DPS setingkat dengan dewan Komisaris.
5.      Dinyatakan secara eksplisitdan tegas yang tertuang dalam visi dan misi perusahaan.
6.      Lingkungan
Kantor bank tersebut bernuansa islami, mulai dari cara berpakaian, beretika dan bertingkahlaku dari para karyawannya.

Sistem Kerja Bank Konvensional :
1.      berdasarkan atas bunga operasional.
2.      Dana masyarakat berupa simpanan yang harus dibayar bunganya pada saat jatuh tempo.
3.      Penyaluran pada sektor yang menguntungkan, aspek halal tidak menjadi pertimbangan utama.
4.      tidak memiliki Dewan Pengawas Syariah
5.      tidak tersirat secara tegas organisasi


Pendapat Ulama tentang Bank Konvensional :
Dalam keputusan muktamar NU yang dikutip dalam Ahkamul-Fuqaha’ dijelaskan bahwa secara keseluruhan dari aneka pendapat ulama tentang hukum bunga bank konvensional terdapat 3 pendapat :
1.      Haram : sebab termasuk hutang yang dipungut biaya (mengambil keuntungan).
2.      Halal : jika pungutan bunga tidak disyaratkan pada waktu transaksi. Sedangkan kebiasaan yang berlaku, mengambil bunga tanpa ada syarat pada waktu akad hutang piutang. (hukum tidak dianggap sebagai syarat yang dapat menyebabkan riba)
3.      Syubhat : (belum ketemu halal haramnya), sebab masih simpang siurnya pendapat di kalangan ulama.


Pendapat Ulama tentang Asuransi :
Masalah asuransi dalam pandangan Islam termasuk masalah ijtihadiyah, artinya hukumnya perlu dikaji sedalam mungkin karena tidak dijelaskan dalam Al-Quran dan Al-Sunnah secara eksplisit. Maka kalangan ulama memiliki empat pendapat tentang hukum asuransi, yaitu:
1.      Mengharamkan asuransi dalam segala macam dan bentuknya. Contoh: asuransi jiwa. Oleh: Sayyid Sabiq. Alasannya:
Ø      Asuransi pada hakikatny sama dengan judi;
Ø      Mengandung unsur tidak jelas/tidak pasti;
Ø      Mengandung unsur riba;
Ø      Asuransi termasuk akad sharfi, artinya jual beli atau tukar menukar mata uang tidak dengan uang tunai;
Ø      Hidup dan matinya manusia dijadikan objek bisnis, yang berarti mendahului takdir Allah SWT.
Ø      Mengandung unsur eksploitasi.


2.      Memperbolehkan semua asuransi dalam praktik dewasa ini, oleh Abdul Wahaf Khalaf, Mustafa Ahmad Zarqa, Muhammad Yusuf Musa. Alasan:
Ø      Tidak ada nash Alquran maupun nashal-Hadis yang melarang asuransi;
Ø      Kedua pihak yang berjanji dengan penuh kerelaan menerima oprasi tersebut dengan memikul tanggungjawab masing-masing;
Ø      Asuransi mengandung kepentingan umum (premi dapat dijadikan modal);
Ø      Asuransi termasuk akad mudharabah, yaitu akad kerja sama bagi hasil.
Ø      Asuransi termasuk syirkah ta’awuniyah
Ø      Dianalogikan dengan sistem pensiun;
Ø      Menjaga banyak manusia dari kecelakaan harta benda, kekayaan, dan kepribadian.
3.      Menurut Fuad Mohammad Fachrudin menjelaskan bahwa asuransi sosial seperti kesehatan dan kecelakaan diakibatkan oleh pekerjaan.
4.      Menurut Muhammad Abu Zahrah:
  • Memperbolehkan asuransi yang bersifat sosial.
  • Mengharamkan asuransi bersifat komersial.
  • Asuransi bersifat syubhat karena tidak ada dalil-dalil syar’i yang secara jelas mengharamkan/menghalalkan. Oleh karena itu, umat islam harus berhati-hati.

Tugas folklor DEWI SRI

Nama         : Annissa Dian Kurniasih
No.    : 06
Kelas : X.RSBI.8

Tugas sejarah! (folklor)

Dewi Sri

Raja Srimahapunggung mempunyai putra bernama Raden Sadana. Pada waktu itu Raden Sadana sudah dewasa dan diperintah oleh ayahnya untuk segera menikah. Namun Raden Sadana tidak mau, dan akhirnya ayahnya marah. Sehingga Raden Sadana harus pergi meninggalkan kerajaan.
Pada waktu itu kakaknya yang bernama Dewi Sri sangat kasihan kepada adiknya tersebut. Dewi Sri pun tidak mau makan dan tidak bisa tidur. Suatu malam Dewi Sri meninggalkan kerajaan untuk mencari adiknya. Dewi Sri pergi melewati hutan, naik gunung-turun gunung menjelajahi pedesaan. Tujuannya hanya satu yaitu untuk mencari adiknya Raden Sadana.
Bersamaan dengan itu di Hutan Roban terdapat seorang raksasa yang bernama Prabu Pulaswa. Prabu Pulaswa bertemu dengan Dewi Sri dan raksasa itu mulai jatuh cinta pada Dewi Sri. Sehingga menyuruh Kalandaru untuk mengikuti perjalanan Dewi Sri.
Perjalanan Dewi Sri selalu singgah ke rumah-rumah para petani di pedesaan. Tujuannya untuk memberi penjelasan tentang cara-cara menanam. Orang-orang desa itu sangat menyayangi Dewi Sri, sehingga banyak yang memberi sesaji .
Di desa Mendhangwangi, Dewi Sri diantarkan oleh seseorang yang bernama Ken Patani. Sehingga orang-orang yang mengikuti petunjuk dari Dewi Sri dinamakan Petani.
Ditya Kalandaru yang mengikuti Dewi Sri diserang oleh orang-orang desa. Sehingga Dewi Sri dapat selamat dan dapat bertemu Raden Sadana di desa Medhanggowong. Selanjutnya Raden Sadana dengan warga desa dapat mengusir Ditya Kalandaru.
Akhirnya Dewi Sri dan Raden Sadana melanjutkan dalam memberi petunjuk tentang cara bercocok tanam.
Ayah mereka selalu memerintahkan Dewi Sri dan Raden Sadana untuk kembali pulang ke kerajaan. Tetapi Dewi Sri dan Raden Sadana menolak. Sehingga ayah mereka marah, Dewi Sri pun dikutuk menjadi ular sawah dan Raden Sadana dikutuk menjadi burung sriti. Dan mereka pun menjadi penayom bagi para petani.
Sampai sekarang masih banyak masyarakat yang melestarikan cara padesan (pedesaan) ini, setiap panen akan mengadakan selamatan bersih desa dengan menampilkan pertunjukan wayang kulit yang ditokohi oleh Dewi Sri dan Raden Sadana. Tidak lupa juga menyediakan nasi uduk dan makanan lainnya yang disukai Dewi Sri.
Tetapi adat tata cara seperti itu lama-kelaman banyak yang meninggalkannya. Karena sudah tidak zaman atau tidak dapat dipercaya. Perlu diketahui kepercayaan itu besar manfaatnya. Apabila didasari hati yang mantap, maka yang didapat adalah kebenaran. Berbeda dengan hati yang khawatir, selalu ada saja rintangannya.

-sekian-

tugas pidato bahasa jawa

“Pidhato Pamitan ing Acara Perpisahan Kelas IX”

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bapak Kepala Sekolah ingkang satuhu kinurmatan; Bapak/Ibu Guru ingkang kula bekteni; rencang-rencang saha adhik-adhik ingkang kula tresnani.
Puji syukur sumangga kita aturaken dhumateng Gusti ingkang Maha Agung, ingkang sampun paring rahmat sarta hidayah dhumateng kita sedaya sahingga saged kempal  ing papan punika kanthi wilujeng kangge ngawontenaken acara perpisahan kelas IX.
Bapak/Ibu Guru ingkang kinurmatan, kula pinangka wakilipun putra-putri kelas tiga, keparenga kula matur wonten ngarsa panjenengan.
Ingkang sepisan, kula ngaturaken agunging panuwun ingkang tanpa upami, awit Bapak/Ibu Guru sampun nggula wenthah dhumateng kula sarencang sadangunipun tigang taun. Sadaya kasaenan Bapak/Ibu Guru mugi-mugi pikantuk piwales saking Gusti ingkang Maha Agung.
Ingkang kaping kalih, kula nyuwun  pangapunten sadaya kalepatan kula ingkang kasengaja saha boten sak dangunipun tigang taun punika. Mugi-mugi Bapak/Ibu saha adhik-adhik keparenga paring pangapunten.
Ingkang kaping tiga, kula sarencang nyuwun pamit nilaraken pawiyatan punika, saha nyuwun donga pangestu mugi-mugi kula sarencang kepareng nglajengaken dhumatheng pawiyatan ingkang kaidham-idhamaken.
Ingkang kaping sakawan, kula tansah ugi dedonga mugi-mugi Bapak/Ibu saha adhik-adhik tansah pikantuk rahmat saking Gusti ingkang Maha Agung. Lan saklajengipun pawiyatan punika saya tambah majeng lan tambah kuncara. Amien…
Kula kinten cekap semanten atur, kiranging tata krami saha  kalepatan basa, kula nyuwun agunging pangapunten. Billahi taufiq wal hidayah,

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Contoh pidato memperingati HARDIKNAS

“ Pidato Memperingati Hari Pendidikan Nasional ”

Assalamu ’alaikum Wr. Wb.

Yang terhomat Bapak Kepala Sekolah; Yang kami hormati Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMP NEGERI 1 BATURETNO; serta adik-adik kelas VII, VIII, dan teman-teman kelas IX yang kami sayangi.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat wal afiat dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional ini.
Hadirin yang kami hormati,
Kita semua tahu bahwa pendidikan itu sangatlah penting, khususnya bagi para pelajar dan pemuda. Karena itu, haruslah mendapat perhatian khusus dalam mencetak dan mempersiapkan mereka sebagai generasi penerus harapan bangsa.
Selain pelajar dan pemuda, kaum tua pun wajib mendapatkan pendidikan. Misalnya dengan sistem belajar Kejar Paket A, Paket B, dan sebagainya. Agar dapat mengikuti arus perkembangan bangsa menuju dunia modern. Sehingga pembangunan yang kita laksanakan dapat berjalan dengan lancar.
Hadirin yang kami hormati,
Hal yang mengenai pendidikan ini telah dicantumkan dalam UUD 1945 alenia empat yaitu “ Pemerintahan Negara Indonesia berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa.” Juga dalam batang tubuh pasal 31 UUD 1945 ayat satu yaitu “ Tiap-tiap warga negara berhak untuk mendapatkan pengajaran.” Jadi semua warga negara berhak mandapatkan pengajaran, baik kaya ataupun miskin.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, dibebankan kepada semua pihak yakni siswa dan pendidik. Keduanya sama-sama mempunyai peranan. Siswa harus tekun belajar agar pengetahuannya makin luas dan makin dalam. Dan pendidik pun juga harus jeli dalam menilai anak didiknya.




Hadirin yang berbahagia,
Kita ingat bukan bahwa Bapak Ki Hajar Dewantara merupakan Bapak Pendidikan? Beliau berpendapat bahwa seorang pendidik yang ingin berhasil hendaknya :
1.      Dapat memberi suri tauladan yang baik.
2.      Dapat membangkitkan semangat kerja dan berkarya
3.      Bersikap penuh keuletan
Dengan memiliki konsep-konsep dasar seperti ini, diharapkan pendidik mampu mendidik anak didiknya menjadi tenaga siap pakai dan tak mudah putus asa. Agar dapat menjunjung tinggi martabat bangsa dan negara.
Sebagai ungkapan rasa terima kasih kita kepada Beliau Bapak Pendidikan Nasional serta tokoh-tokoh yang lain, marilah kita do’akan agar  amal ibadah mereka diterima oleh Allah, dan dapat diberi imbalan yang setimpal. (Amiin…..)
Demikianlah beberapa patah kata yang dapat kami sampaikan dalam acara ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih atas perhatiannya, dan mohon maaf atas segala kekurangannya. Billahi Taufiq Wal Hidayah,

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.